ASSALAMUALAIKUM WR WB

Selamat Datang

Assalamualaikum wr.wb. Selamat datang di situs kami, semoga anda akan mendapatkan informasi yang cukup mengenai SD almuslim tambun dari blog ini. Terima kasih

Gedung SD Al Muslim

Gedung SD al muslim sangat luas dan asri, sehingga mampu membuat para peserta didik nyaman untuk mengikuti berbagai kegiatan sekolah.

Kegiatan Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler yang ada di SD almuslim Tambun sangat beragam, sehingga membuat para peserta didik mudah untuk mengembangkan diri dengan kegiatan ini.

LAHAN PARKIR

Lahan parkir yang kami sediakan cukup luas dan nyaman, bertujuan agar pada kegiatan besar para wali murid atau tamu sekolah mudah untuk memakirkan kendaraanyya.

Aula Khalid

Kami menyediakan sebuah bangunan besar yang serbaguna, memudahkan pihak sekolah untuk mengadakan berbagai kegiatan besar tanpa harus di luar sekolah.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Selasa, 28 Februari 2012

Indahnya cuaca hari ini



 by 4stutyPagi ini aku dan teman-temanku level v memulai aktivitas dengan tadarus bersama, kemudian aku lanjutkan dengan belajar di kelas. Ada sebuah pelajaran yang selalu aku tunggu yaitu belajar green education. Hari ini aku mempelajari tentang interaksi dengan lingkungan, salah satunya adalah mengenal cuaca hari ini dan hari – hari yang akan datang. Kalian mau mengikutinya......ayo simak ceritaku....

Bantu aku teman kata Rian
Bel berbunyi tanda waktu pergantian jam pelajaran dimulai, aku mempersiapkan bahan – bahan untuk  belajar mengamati cuaca hari ini yang terdiri dari: kertas asturo, spidol, penggaris, dan pensil, yang akan kubawa saat belajar. Aku belajar diluar kelas yaitu di halaman SD al muslim agar dapat leluasa mengamati cuaca. Bersama temanku akupun membentuk kelompok yang di pandu dan di bimbing guruku, kelompokku harus kompak karena dengan super tim yang kuat maka tujuan kelompok akan tercapai. Akupun memulai kegiatan dengan membuat bagan cuaca yang di terangkan guruku, cuaca di bagi empat yaitu cerah, berawan, hujan dan cerah berawan. 
alhamdulillah sedikit lagi selesai

Kerja kelompok V Kholid, ( Aku hias di sini ya...kata Ila )
 Kertas yang kubawa akan kuhias dengan indah agar menarik dan akan ku ubah bentuknya agar membuat teman-temanku terpesona. Pengamatan hari ini cuaca cerah, karena matahari bersinar terang dan menghangatkan bumi. Aktivitasku tidak hanya hari ini namun sampai 1 minggu aku mengamati cuaca di sekitarku, setelah itu akupun harus melakukan presentasi di hadapan teman-temanku dan guruku.


Rikcy dan nadil kelas V Kholid

Mahila mempresentasikan hasil Pengamatan dan kerja kelompokknya

Presentasi kelas V Zubair ( Nurfatika dan teman-teman )
 Akhirnya waktu presentasipun tiba, aku mempresentasikan hasil pengamatan cuacaku dengankelompokku. Alhamdulillah semua berjalan dnegan lancar, bahkan ada beberapa temanku mengajukan pertanyaan tentang apa keuntungan dan kerugian cuaca cerah, hujan, berawan dan cuaca cerah berawan. Senang hatiku mendapat apresiaasi dari guruku bahwa kelompokku adalah the best Group. Dari hasil pengamatan, hasil diskusi dan kekompakan kelompokku mendapat nilai tertinggi. Itulah cerita singkatku saat aku belajar green education di sekolahku SD al muslim. Sampai ketemu lagi di kegiatanku yang lain...

Kamis, 16 Februari 2012

Budidaya Tanaman untuk Kebutuhanku


by: 4astutyMenanam merupakan pekerjaan yang mudah dan hampir setiap orang dapat melakukannya, tetapi tidak semua orang mau melakukan hal itu, dengan alasan kotor, takut cacing, sulit dan sebagainya. Padahal banyak manfaat yang akan kita dapatkan jika kita menanam yaitu hasil tanam. Namun lain halnya dengan anak- anak SD almuslim, mereka sudah terbiasa menanam sejak dini, bahkan sejak mereka usia Taman Kanak- kanak mereka sudah diajarkan untuk menanam. Salah satu program unggulan kami adalah Green education, yang menerapkan asas pemeliharaan terhadap lingkungan, serta menggunakan alam sekitar sebagai media belajar dan sumber belajar.

Proses penanaman di mulai dengan pembuatan media tanam yakni dengan mencampurkan beberapa bahan yaitu : tanah, sekam padi, pupuk dan air.
Mencampur tanah, pupuk dan sekam padi


Khalid dan teman-temanya mencampur media tanam
Anak - anaklah yang berperan dalam pencampuran media tanam tersebut, dengan tujuan mereka mengenal media tanam secara langsung dan dapat membuatnya sendiri. Kemudian mereka masukkan dalam pot-pot atau box buah yang  telah tersedia sehingga tempat pembibitanpun telah siap, kemudian pembibitanpun di mulai.


memindahkan media tanam ke pot




Ahmad dkk bersama bu yuli  membuat media untuk bibit kangkung


Pembibitan
Apakah pembibitan itu ? Pembibitan adalah kegiatan untuk menghasilkan benih tumbuh yang banyak dan baik. Agar benih tumbuhan berkualitas langkah pertama adalah menanam tumbuhan yang sehat. Adapun ciri- ciri tumbuhan yang sehat adalah :
1.       Menghasilkan buah atau daun yang lezat
2.       Bebas dari penyakit dan secara alamiah tahan lama
3.       Tahan terhadap kondisi cuaca yang ekstrim.
Manfaat kebun pembibitan adalah : memudahkan penanaman, pengairan dan perawatan, serta melindungi bibit dari sinar matahari. 

Penanaman
Langkah selanjutnya adalah penanaman. Menanam dapat kita lakukan pada lahan maupun pot jika lahan yang kita gunakan sempit. Yang kita lakukan saat penanaman adalah  mencangkul tanah sebelum menanam benih, menyiramnya, tambahkan sedikit pasir jika tanah terlalu mengandung tanah liat.

Pemeliharaan tanaman
Merawat tumbuhan tidak hanya cukup di beri air saja, namun pupuk, sinar matahari yang cukup , jenis tanaman serta kondisi tanah dan iklim juga harus kita perhatikan.  Selain itu kita juga harus waspada terhadap gulma/tanaman pengganggu maka kita harus melakukan penyiangan secara rutin. Lakukan juga penyiraman secara rutin jika tidak ada hujan, karena tanaman yang kekurangan air makan akan fatal akibatnya. Dengan memelihara tanaman di sekitar kita maka kita sudah berperan serta dalam pemeliharaan bumi.
Indah dan Ridho Kelas 5 Khalid menyiangi tanaman
Kegiatan tersebut di atas dilakukan oleh anak- anak SD al muslim mulai level 1 – level 5, yang mereka tanam juga bervariasai, ada yang menanam kangkung, kacang panjang , bayam bahkan sawi. Dalam proses penanaman mereka sangat antusias meski dengan lahan yang terbatas. Itulah yang kami lakukan dalam pembelajaran Green education sebagai sebuah upaya untuk dapat mengenal proses pertumbuhan tanaman pangan dengan harapan menumbuhkan kegemaran untuk membudidayakannya sendiri  dan menumbuhkan habit memakan sayur untuk kesehatan.

Yukk....kita belajar tentang gas (Ekskul MIPA ) SD Al Muslim

 by : 4stuty
Sabtu tanggal 11 Februari 2012, aku dan teman-temanku MIPA SD al muslim akan membuat gas.....bagaimana bisa ya......Mari kita coba lakukan,  untuk membuat gas kami mereaksikan dua bahan yang cukup banyak di temui ditoko –toko, ya..bahan itu adalah soda kue dan sitrun, soda kue biasanya di gunakan untuk membuat kue mengembang, sedangkan sitrun biasanya dapat digunakan untuk menjernihkan air.

Sekarang aku akan mencampurkan bahan tersebut dan merangkai alat dengan balon dan botol aqua bekas.
Zabdan sedang memasukkan sitrun ke dalam botol

Devi memasukkan soda ke dalam balon

Sitrun aku masukan botol, sedangkan soda aku masukan ke dalam balon,
apakah yang terjadi ? 

Bima dan Azmi memasang balon pada botol
Wow..........perlahan lahan setelah balon aku pasang pada botol.....balon itupun mengembang......nah..mengapa balon mengembang ? Balon mengembang karena ada gas yang dihasilkan dari reaksi soda dan sitrun yaitu gas karbondioksida, bahkan dalam minuman soda sering ditambahkan gas tersebut, maka janganlah terlalu sering untuk mengkonsumsi minuman bersoda.


Balon kelompok Rahma dan Sheila sudah mengembang


Balon kelompok Gibran, Devi dan Bima juga sudah mengembang

Itulah kegiatan ekskul MIPA hari sabtu kami, sampai ketemu lagi di kegiatan yang lain............................

Minggu, 12 Februari 2012

JOYFUL LEARNING SD


Saat istirahat dihibur dengan pentas seni menyanyi
Alhamdulillah pada hari Sabtu tanggal 4 Pebruari 2012 SD Al Muslim Tambun telah mengadakan kegiatan  bermain dan belajar bersama anak-anak Taman Kanak-Kanak.  Subhanallah…., senang sekali melihat kegembiraan, keceriaan, dan riuhnya celoteh-celoteh anak-anak TK  tersebut.

Secara khusus Joyful Learning yang diselenggarakan SD Al Muslim  Tambun bertujuan untuk mengenalkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan di SD Al Muslim Tambun. Kegiatan yang melibatkan 120 anak TK tersebut menggunakan pendekatan Joyful Learning (pembelajaran yang menyenangkan).  Kegiatan yang dimulai dengan penampilan  Drum Band SD Al Muslim Tambun  menambah semarak acara. Agenda kegiatan terdiri dari pembelajaran Sains, Bahasa Inggris, Komputer, dan Kertakes. Meskipun banyak aktifitas yang dilakukan oleh anak-anak TK, mereka senang sekali karena metode yang kami berikan  menggunakan pendekatan Joyful Learning

Penerapan Joyful Learning dalam pengajaran  membuat para anak-anak TK  merasakan suatu kegembiraan pada waktu mereka mengikuti kegiatan belajar tersebut. Guru  menyajikan proses belajar mengajar yang menyenangkan, dengan ditdukung penggunaan  berbagai macam media. Pendekatan Joyful Learning, membuat  anak-anak  dapat belajar dengan cepat dan dapat praktik secara langsung.

SD Al Muslim Tambun yang merupakan sekolah full day menerapkan pendekatan Joyful Learning. Keseharian aktifitas yang siswa-siswi lakukan mulai dari pagi  ( Pkl. 07.00 WIB) hingga sore hari ( Pkl. 16.00 WIB ) membutuhkan pendekatan Joyful Learning dalam system pembelajaran, sehingga meskipun seharian mereka berada di lingkungan sekolah, Alhamdulillah siswa-siswi SD Al Muslim Tambun merasa nyaman, betah, dan senang.

 Apa itu Joyful Learning

Bercerita bersama anak-anak TK
Joyful Learning merupakan metode pembelajaran yang melibatkan rasa senang, bahagia, dan nyaman dari pihak-pihak yang sedang berada dalam proses belajar mengajar. Di sini terdapat keterikatan cinta dan kasih sayang antara guru  dan siswa.  keterikatan hati di dalam proses belajar mengajar akan membuat masing-masing pihak berusaha memberikan yang terbaik untuk menyenangkan pihak lain.

Dalam metode Joyful Learning, guru yang merupakan fasilitator mencari bahan-bahan dan alat-alat pengajaran yang paling menarik perhatian para siswanya.  Guru  juga menerapkan kegiatan-kegiatan yang dapat membuat kelas menjadi bergerak dan dinamis.

Begitu juga jika hal ini diterapkan dalam proses pembelajaran. Bukan hanya menghindarkan kejenuhan dan rasa kantuk, kegiatan-kegiatan yang “heboh” seperti ini akan meninggalkan kesan yang lama dalam memori siswa. Tentu saja games yang dipilih disesuaikan dengan topik yang sedang dibicarakan. Pendekatan Joyful Learning menciptakan suasana yang segar dan jauh dari perasaan tertekan. Dengan kepiawaiannya, guru menghadirkan kegembiraan dalam proses pembelajaran. 

Pembukaan disemarakkan dengan Drum Band Pramuka SD Al Muslim Tambun
Berkreasi bersama anak TK

Pengarahan dari BBC sebagi Pendamping Program Bilingual SD


Persiapan bermain dan belajar dengan komputer

Pembelajaran Komputer bersama anak TK
Panitia Joyful Learning  Mengajar, Membimbing, dan Mendidik dengan Cinta




Sabtu, 04 Februari 2012

Senangnya Belajar Astronomi di Observatorium Bosscha Lembang Bandung



Kamis, 26 Januari 2012. Dua buah bus AC terlihat mengisi ruang parkir sekolah kami, memang sekolah kami cukup luas area parkirnya ditambah beberapa lapangan terbuka hijau yang juga luas untuk kami bermain bola, Badminton, dan permainan-permainan lainnya yang biasa dilakukan oleh anak-anak seusia kami. Alhamdulillah...Kami sangat bersyukur dan merasa beruntung bisa sekolah di SD Almuslim karena kami bisa bermain sambil belajar sepuasnya tanpa khawatir akan polusi udara.

Hari ini, Pagi pukul 05.50 Kami seluruh warga level/kelas 4 SD Al Muslim Tambun Bekasi dengan penuh semangat telah berkumpul  di sekolah untuk melaksanakan KBM Lapangan (Kegiatan Belajar Mengajar luar ruang kelas) di Observatorium Bosscha Lembang, nah...dua bus AC yang parkir di depan sekolah kami itulah yang akan menemani kami dalam perjalanan ke lokasi KBM Lapangan.

Para guru pembimbing kami diantaranya : Pak Arba’in, Bu Yuli Astuti, Bu Leni Mariana, Pak Jamal, Pak Ahmad, Pak Zein, Pak Senang, Bu Sri Sulastri, Bang Deni, dan Mbak Amel (salah satu alumni SD Al muslim yang sedang bertugas mengabdi pasca nyantri di Pondok  Modern Gontor Putri Mantingan), mereka para guru kami yang tangguh dan siap mendampingi, menjaga, dan mengarahkan kami saat KBM Lapangan di Bosscha  Lembang nanti.

Pengarahan saat tiba di lokasi
Kami tiba pukul 08.30 WIB waktu setempat, para guru pembimbing yang dikomandoi oleh Pak Arbain dan Pak Ahmad mengumpulkan kami, lalu memberikan beberapa arahan sebelum memasuki ruangan Teleskop Refraktor Ganda Zeiss. Ketika kami berbaris menunggu giliran masuk, cuaca agak sedikit mendung ditambah semilir angin yang berhembus, menambah dinginnya udara Kota Lembang yang berada pada  ketinggian 1.310 meter di atas permukaan laut. Terbayangkan dinginnya…

Berbaris menuju pintu masuk
ruang teleskop Refraktor Ganda Zeiss
Setelah menunggu beberapa detik, pintu Ruangan Teleskop Refraktor Ganda Zeisspun terbuka, lalu keluarlah beberapa siswa-siswi SMPN 1 Ciputat, ternyata bukan hanya kami yang berkunjung pada hari ini, menurut informasi yang kami dapat, setiap tahun puluhan ribu siswa dan Mahasiswa berkunjung ke Bosscha untuk belajar mengenai astronomi.  Setelah semua pelajar SMPN 1 Ciputat keluar ruangan, kamipun dipersilahkan masuk, di dalam sudah menanti seorang petugas pemandu dan sebuah teleskop raksasa dengan pondasi berbentuk lingkaran berdiameter ± 10 meter yang bisa berputar dan naik-turun, kamipun berdiri di sekelilingnya. Kemudian pemandu tersebut menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan teleskop Raksasa tersebut, baik nama dan jenis teleskop, teknis pengunaan dan kegunaannya serta sejarahnya.
Seorang pemandu mempraktekkan
cara pemakaian teleskop

Saat yang kami tunggupun tiba yaitu sesi tanya jawab, kami memberondong pemandu dengan pertanyaan-pertanyaan yang beraneka ragam, sehingga tak terasa waktu satu jam begitu cepat berlalu, namun kami seakan tak terpuaskan, karena sebetulnya masih ada beberapa teman kami yang tak sempat diberi waktu untuk bertanya, sebab waktu kunjungan telah usai. Beberapa pertanyaan yang sempat diutarakan adalah sebagai berikut :

“Terbuat dari bahan apakah teleskop raksasa ini pak ?” Tanya Ayuni Nur Fuadah kelas 4 Ibnu Sina

“Teropong terbuat dari besi baja” Jawab Bapak pemandu


Sesi tanya jawab dengan pemandu
“Mengapa teleskop hanya digunakan pada malam hari pak?” Tanya Rahma Aprilia kelas 4 Ibnu  Rusyd.

“Karena pada malam hari bisa melihat bintang dan meteor” Jawab Bapak Pemandu

“Bagaimana perawatan teleskop rakasasa ini?” Tanya Helma kelas 4 Al kindy

“Lensa dan bodinya dibersihkan setiap 2 minggu sekali” Jawab Bapak Pemandu.

“Apa saja yang dapat dilihat dengan teleskop raksasa ini pak?” tanya Shabira Nurul Azeeza kelas 4 Alfaroby.


Sesi tanya jawab
“Yang dapat dilihat adalah bulan, galaksi, planet, meteor serta benda-benda angkasa lainnya” Jawab Bapak Pemandu

“Pernahkah teleskop ini mengalami kerusakan? Kalau pernah, berapa kali?” Tanya Pak Arbain.

“Teleskop pernah mengalami kerusakan pada zaman penjajahan Jepang, kemudian Belanda menjajah kembali dan memperbaikinya” jawab Bapak Pemandu



“Mengapa Observatorium ini dinamakan Bosscha ?” Tanya Bu Yuli


“Nama Bosscha diambil dari Karel Albert Rudolf Bosscha seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, yang bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Sebagai penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, maka nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium ini.” jawab Bapak Pemandu

Film tentang Astronomi
Setelah Ruangan Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, kami melanjutkan kunjungan ke tempat berikutnya, di sini diputarkan film tentang Astronomi. Kami senang sekali karena mendapat pengalaman baru tentang astronomi, kemudian kami berfoto bersama wali kelas masing-masing dan guru pembimbing, selanjutnya kami makan dan shalat berjamaah, lalu bersiap-siap untuk pulang.



Kelas 4 Al Kindy berphoto
di depan bangunan Teleskop Refraktor Ganda  Zeiss
Kelas 4 Ibnu Rusyd berphoto
di depan bangunan Teleskop Refraktor Ganda  Zeiss
Kelas 4 Al Faroby berphoto 
di depan bangunan Teleskop Refraktor Ganda  Zeiss

Kelas 4 Ibnu Sina berphoto 
di depan bangunan Teleskop Refraktor Ganda  Zeiss

Makan siang bersama

Shalat Berjamaah sebelum pulang 

Rangkuman tentang Bosscha

Kota Lembang dikenal di dunia internasional karena keberadaan Observatorium Bosscha yang telah berusia 89 tahun, salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Pada rapat pertama NISV, diputuskan akan dibangun sebuah observatorium di Indonesia demi memajukan Ilmu Astronomi di Hindia Belanda. Dan di dalam rapat itulah, Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Sebagai penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, maka nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium ini.

Kota Lembang terletak sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis 107° 36' Bujur Timur dan 6° 49' Lintang Selatan. Tempat ini berdiri di atas tanah seluas 6 hektare, dan berada pada ketinggian 1310 meter di atas permukaan laut atau pada ketinggian 630 m dari plato Bandung. Kota Lembang atau Kota BINTANG (Bersih, Indah, Nyaman, Tertib, dan Anggun) dipilih sebagai tempat observatorium ini bukan tanpa alasan. Terpilihnya Lembang sebagai tempat observatorium ini lebih kepada letak geografisnya yang sangat strategis tersebut. Persatuan Astronomi Internasionalpun mempunyai kode untuk observatorium Bosscha yakni 299. Observatorium Bosscha memiliki fasilitas teropong bintang dan perpustakaan astronomi yang terbaik dan terlengkap koleksinya di Asia Tenggara. Dalam The Astronomical Almanac, nama Lembang tercantum sebagai salah satu tempat di antara beberapa ratus tempat di dunia yang terpilih sebagai lokasi peneropongan bintang.

Observatorium Bosscha didirikan pada 1 Januari 1923 ditandai dengan mulainya perencanaan pembangunan Refractor Ganda Zeiss dengan diameter lensa sebesar 60 cm (24 inchi) dan panjang titik api sekitar 11 meter. Saat pembangunannya selesai pada 7 Juni 1928, teleskop ini menambah jajaran teleskop yang diperhitungkan di belahan Bumi Selatan. Ketika itu teleskop besar yang mengeksplorasi langit selatan hanya refraktor Bloemfontein 27 – inchi di Afrika Selatan (berdiri 1928) dan refraktor Mount Stromo 26 – inchi di Australia (berdiri 1925).

Pembangunan observatorium ini sendiri menghabiskan waktu kurang lebih 5 tahun sejak tahun 1923 sampai dengan tahun 1928. Publikasi internasional pertama Observatorium Bosscha dilakukan pada tahun 1933. Namun kemudian observasi terpaksa dihentikan dikarenakan sedang berkecamuknya Perang Dunia II. Setelah perang usai, dilakukan renovasi besar-besaran pada observatorium ini karena kerusakan akibat perang hingga akhirnya observatorium dapat beroperasi dengan normal kembali.

Kemudian pada tanggal 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah RI. Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada tahun 1959, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB. Dan sejak saat itu, Bosscha difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.

Terdapat 5 buah teleskop besar, yaitu:

Teleskop Refraktor Ganda Zeiss
·        Teleskop Refraktor Ganda Zeiss (tahun 1928)
Merupakan Teleskop utama di Bosscha. Teleskop ini biasa digunakan untuk mengamati bintang ganda visual, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, mengamati planet, mengamati oposisi planet Mars, Saturnus, Jupiter, dan untuk mengamati citra detail komet terang serta benda langit lainnya. Teleskop ini mempunyai 2 lensa objektif dengan diameter masing-masing lensa 60 cm, dengan titik api atau fokusnya adalah 10,7 meter.

Teleskop Schmidt Bima Sakti
·        Teleskop Schmidt Bima Sakti
Merupakan satu-satunya teleskop survey di kawasan Asia Tenggara dan dibangun atas sumbangan UNESCO tahun 1960. Teleskop ini biasa digunakan untuk mempelajari struktur galaksi Bima Sakti, mempelajari spektrum bintang, mengamati asteroid, supernova, Nova untuk ditentukan terang dan komposisi kimiawinya, dan untuk memotret objek langit. Diameter lensa 71,12 cm. Diameter lensa koreksi biconcaf-biconfex 50 cm. Titik api/fokus 2,5 meter. Juga dilengkapi dengan prisma pembias dengan sudut prima 6,10, untuk memperoleh spektrum bintang. Dispersi prisma ini pada H-gamma 312A tiap malam. Alat bantu extra-telescope adalah Wedge Sensitometer, untuk menera kehitaman skala terang bintang , dan alat perekam film.

Teleskop Refraktor Bamberg
·        Teleskop Refraktor Bamberg
Teleskop ini biasa digunakan untuk menera terang bintang, menentukan skala jarak, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, pengamatan matahari, dan untuk mengamati benda langit lainnya. Dilengkapi dengan fotoelektrik-fotometer untuk mendapatkan skala terang bintang dari intensitas cahaya listrik yang di timbulkan. Diameter lensa 37 cm. Titik api atau fokus 7 meter.

Teleskop Cassegrain GO TO
·        Teleskop Cassegrain GOTO
Teleskop lainnya adalah teleskop Cassegrain GOTO 45-cm (hibah pemerintah Jepang tahun 1989), dengan teleskop ini, objek dapat langsung diamati dengan memasukkan data posisi objek tersebut. Kemudian data hasil pengamatan akan dimasukkan ke media penyimpanan data secara langsung. Teropong ini juga dapat digunakan untuk mengukur kuat cahaya bintang serta pengamatan spektrum bintang. Dilengakapi dengan spektograf dan fotoelektrik-fotometer.

Teleskop Refraktor Unitron
·        Teleskop Refraktor Unitron
Teleskop ini biasa digunakan untuk melakukan pengamatan hilal, pengamatan gerhana bulan dan gerhana matahari, dan pemotretan bintik matahari serta pengamatan benda-benda langit lain. Dengan Diameter lensa 13 cm, dan fokus 87 cm.

Observatorium Bosscha merupakan sebuah laboratorium astronomi yang menjadi perintis perkembangan astronomi dan ilmu pengetahuan antariksa di Indonesia. Kontinuitas kerja dan tanggung jawab untuk mengembangkan astronomi antar generasi di Indonesia merupakan tugas penting yang dilaksanakan Observatorium Bosscha hingga saat ini. Keberadaan Observatorium ini membuka jembatan untuk beinteraksi dengan dunia ilmiah internasional melalui tukar menukar ilmu pengetahuan.

Keberadaan Observatorium Bosscha memberi kontribusi penting bagi pendidikan formal maupun informal. Observatorium ini dipergunakan sebagai laboratorium astronomi bagi pendidikan sarjana dan pasca sarjana serta sebagai model Observatorium maupun museum astronomi dalam dunia arsitek dan seni rupa. Selain itu, setiap tahun puluhan ribu siswa berkunjung ke Observatorium Bosscha untuk mempelajari alam semesta melalui interaksi langsung dengan astronom dan pengamatan benda langit menggunakan teleskop.

Observatorium Bosscha merupakan aset berharga bagi bangsa Indonesia sehingga lingkungan di sekitarnya perlu dijaga kelestariannya. Lingkungan Observatorium harus tetap terjaga dari polusi cahaya maupun polusi angkasa (kandungan aerosol), agar pengamatan benda langit tidak terganggu. Konservasi terhadap kawasan di sekitar Observatorium telah dilakukan dengan menjadikan Observatorium Bosscha sebagai Benda Cagar Budaya. Lingkungan konservasi tidak menghalangi “pembangunan” Lembang, namun sebaliknya, konsep pembangunan Lembang perlu dipikirkan keunikannya dengan tidak meniru pembangunan kota pada umumnya.

Saat ini, kondisi di sekitar Observatorium Bosscha dianggap tidak layak untuk mengadakan pengamatan. Hal ini diakibatkan oleh perkembangan pemukiman di daerah Lembang dan kawasan Bandung Utara yang tumbuh pesat sehingga banyak daerah atau kawasan yang dahulunya rimbun ataupun berupa hutan-hutan kecil dan area pepohonan tertutup menjadi area pemukiman, vila ataupun daerah pertanian yang bersifat komersial besar-besaran. Akibatnya banyak intensitas cahaya dari kawasan pemukiman yang menyebabkan terganggunya penelitian atau kegiatan peneropongan yang seharusnya membutuhkan intensitas cahaya lingkungan yang minimal. Sementara itu, kurang tegasnya dinas-dinas terkait seperti pertanahan, agraria dan pemukiman dikatakan cukup memberikan andil dalam hal ini. Dengan demikian observatorium yang pernah dikatakan sebagai observatorium satu-satunya di kawasan khatulistiwa ini menjadi terancam keberadaannya.

Nah teman-teman, itulah pengetahuan yang kami dapatkan selama KBM Lapangan di Observatorium Bosscha  Lembang Bandung, semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan teman-teman tentang Astronomi. Amin...

Salam Kami

Siswa-siswi Level 4 SD Al Muslim

Ayo Join

IDBUX AksenClix