Alhamdulillah sudah sebulan siswa-siswi SD Al Muslim Tambun belajar dan bermain di lingkungan SD Al Muslim Tambun. Teman-teman perlu tahu loh... bahwa SD Al Muslim Tambun itu didirikan oleh Bapak Muslimin Nasution. Nah... pada kesempatan ini kita akan mengenal lebih dekat dengan Bapak Muslimin, yang sekarang menjadi Ketua Badan Pendiri Yayasan Al Muslim. Yuuk........... kita baca profil Beliau............!!!
Profil Beliau :
Profil Beliau :
DR. Ir. H. MUSLIMIN NASUTION, APU
Sang Guru Pemikir, Pembaharu, dan Pejuang
Pendapat itulah yang selalu dituturkan oleh seorang figur pemimpin yang sangat low profile, cerdas, bijaksana, berkarisma, amanah, spiritualis, dan mempunyai nurani untuk peduli, DR. Ir. H. Muslimin Nasution, APU
DR. Ir. H. Muslimin Nasution, APU seorang tokoh nasional yang pernah menjadi Menteri Kehutanan di era Presiden BJ. Habibie, lahir di Surabaya, 26 Januari 1937 dari ayah yang bernama Parlaungan dan ibu yang bernama Lasiyam. Berkat didikan kedua orang tuanya yang penuh dengan kasih sayang, dan selalu mengutamakan pendidikan. Menjadikan Beliau sebagai figur pecinta pendidikan. Bagi Beliau orang tualah yang menjadi cerminan dirinya, Alm. Bapak Parlaungan dan Alm Ibu Lasiyam selalu aktif dalam membangun tempat-tempat pendidikan, baik itu saat Beliau tinggal di Samarinda maupun di Surabaya, bahkan Ibunya yang sangat dekat dengan Beliau adalah seorang guru. Bagi Beliau, Do’a ibu adalah segala-galanya, yang dapat menjadi benteng kita dari segala perbuatan jahat. Pengaruh kedua orang tua Beliaulah yang menjadikan beliau sebagai sosok yang rendah hati, dan berempati tinggi terhadap dunia pendidikan.
Berkat terpaan pendidikan yang telah diterima Beliau dari kedua orang tuanya, lulusan ITB Jurusan Mesin ( S1) dan IPB Pembangunan Wilayah ( S3 ) ini merupaan figur yang selalu mencintai pendidikan dan memiliki kepedulian yang sangat besar dalam bidang pendidikan dan lingkungan. Meskipun semula bercita-cita sejak kecil sebagai pilot, namun dalam perkembangan zaman Beliau menjadi figur cendikia bagi masyarakat Indonesia. Beliau yang selalu ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi alam sekitar.
Tokoh yang sekarang genap berusia 73 tahun pada tanggal 26 Januari yang lalu,, selalu bersemangat dalam mengembangkan pendidikan terpadu. Bagi Beliau pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam membangun manusia yang dapat menyempurnakan akhlak dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi. Kecintaannya pada dunia pendidikan tersebut, Beliau realisasikan dengan dikembangkannya tiga lembaga pendidikan , yaitu Lembaga Pendidikan Al Muslim Tambun, Lembaga Pendidikan Al Muslim Sidoarjo, dan lembaga Pendidikan Salman Al Farisi Bandung, Berkat kegigihan dan kerja keras serta dukungan penuh dari seluruh keluarga besarnya, kini tiga lembaga pendidikan tersebut berkembang pesat.
Saat mendirikan tiga lembaga pendidikan tersebut, salah satunya yaitu Al Muslim Tambun, Beliau termotivasi hanya untuk mencari Ridho Allah SWT. Tujuan yang ingin dicapai lembaga pendidikan Al muslim kelak dapat dijadikan sebagai sekolah contoh dan sebagai sekolah rujukan bagi sekolah-sekolah lainnya. Harapan Beliau untuk lima tahun kedepan adalah Lembaga pendidikan Al Muslim dapat menjadi sekolah yang benar-benar dipakai sebagai model sekolah yang berbasis pendidikan akhlaq dan tauhid.
Dalam waktu 32 tahun mengembangkan lembaga pendidikan Al Muslim , permasalahan yang muncul adalah membangkitkan semangat dan keyakinan bahwa selama niat kita baik dan sesuai dengan perintah Allah SWT segala kemudahan akan datang dengan sendirinya. Menurut Beliau kesulitan utama adalah menyakinkan diri pribadi serta para Pembina bahwa Allah SWT akan selalu menepati janjinya jika kita berjalan dalam upaya melaksanakan perintah-Nya. Jadi permasalahan utama adalah membangun keyakinan dan tauhid.
Terkait dengan pengembangan pendidikan, pendapat Beliau bahwa untuk menghasilkan proses pendidikan yang baik, maka peningkatan kualitas guru harus menjadi skala prioritas. Hal ini Beliau ungkapkan bahwa berdasarkan data UNDP, mutu sekolah sangat tergantung kepada kualitas guru ( 48 % ), manajemen sekolah ( 30 % ) dan sarana yang dimiliki sekolah ( 22 % ). Oleh karena itu dalam mengembangkan pendidikan kurikulum hendaknya merupakan kurikulum terpadu, yang menyentuh semua aspek kebutuhan anak. Sebuah kurikulum yang tidak terkotak-kotak ( seperti sains, IT, Green Education, dan Leadership) serta dapat merefleksikan dimensi ketrampilan dengan menampilkan tema-tema yang menarik dan kontekstual sesuai keilmuannya. Bagi Beliau ilmu sangat penting selain akhlak. Bagaimana kita ingin menjadi Khalifah Fil Ardh yang abdillah dan rahmatan lil Alamin, kalau kita tidak berilmu. Jadi ilmu itu sangat penting dalam upaya kita mencari Ridho Allah SWT.
Dalam memajukan lembaga pendidikan Al Muslim, Beliau selalu mengajak stakeholder terutama guru dan karyawan untuk menjadi seorang Guru yang ikhlas mencari ridho Allah SWT. Jangan sampai mengajar, mendidik, dan melatih siswa-siswa itu niatnya hanya untuk mengejar penghasilan semata. Bagi Beliau, kalau uang yang menjadi tujuan utama, maka sangatlah merugi. Beliau selalu menyakinkan bahwa rejeki itu, besarnya, waktunya, sumbernya, semata-mata adalah merupakan ketentuan Allah SWT.
Menghadapi persaingan pendidikan yang sangat besar ini, Beliau menyatakan hal itu merupakan hal yang wajar, dan hendaknya persaingan itu harus kita manfaatkan secara sehat sebagai hikmah untuk mendorong kita bekerja lebih baik, sesuai pesan hadist yang menyatakan bahwa “ hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini “.
Harapan Beliau dalam mengembangkan pendidikan di kemudian hari semua lulusan lembaga pendidikan Al Muslim dimanapun mereka berada kelak dengan berbekal akhlaq yang kuat, iman, serta tauhid dapat berjuang di jalan yang diberi petunjuk oleh Allah SWT , sebagai seorang khalifah fil Ardh yang rahmatan lil alamin serta memiliki karakter 3 P , yaitu Pemikir atau ilmuan, Pembaharu, yang selalu berusaha mencari dan memberikan yang terbaik, serta Pejuang, yang ikhlas berkorban. Seorang pejuang yang tidak selalu bekerja mengaharapkan imbalan dan pujian, tetapi seorang pejuang Islam yang bekerja semata-mata mencari ridho Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar